Diposkan pada Baek Hyun, Chapter, Comedy, friendship, leejieun93, Mistery, Suho

What should I do with this girl? [Chapter 4]

What

Title                 :  What should I do with this girl? [Chapter 4]

Author            : Park  Hana

Cast                : Kim Joon myun , Park Chorong, Byun Baekhyun, Jung Eunji.

Other cast      : Find by your self

Genre             :  Comedy romance, friendship, supranatural.

Length           : Chapter

Rating             : PG-15

Warning         : Typo dimana-dimana dan jangan copy paste tanpa seijin saya terlebih dulu.

Summary       : Ini Cerita tentang dua orang yang bersahabat baik sejak kecil, kadang mereka terlihat seperti musuh yang saling membenci. Tapi kadang mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling menyukai. Dan cerita tentang seorang perempuan yang mempunyai kemampuan suprantural yang berubah menjadi sesaeng fans seorang lelaki, bahkan meminta lelaki itu menciumnya.

Chapter 1    |    Chapter 2    | Chapter 3

Chapter 4

Waktu menunjukkan pukul 10.00 waktu korea. Baekhyun dan Eunji saat ini tengah berada didalam bus untuk melakukan jalan-jalan rutin bulanan mereka.

Eunji duduk didekat jendela sedangkan Baekhyun duduk di kursi paling belakang. Pandangan Eunji mengarah kearah luar. Dia juga tengah mendengarkan music dari earphonenya. Begitupun Baekhyun yang saat ini tengah mendengarkan music dari earphonenya seraya berutat dengan semua pikiran-pikirannya, dia juga mengetuk-ngetukkan jari di pahanya mengikuti alunan music yang mengalun dari earphonenya.

Setelah sampai di tempat tujuan, meraka pun segera turun dari bis. Mereka jalan beriringan, dan saat ini mereka sudah melepaskan earphonenya.

Eunji memakai celana panjang beserta sweater warna grey tua. Sedangkan Baekhyun memakai jeans, topi berwarna merah serta kemeja dan jaket.

“Eunji-ya kenapa kau tak memakai topi atau syal?” tanya Baekhyun.

Eunji langsung mendelik pada Baekhyun dengan tatapan kesal.

“Memangnya siapa yang membuatku melupakan syalku? Kalau kau tak membangunkanku secara paksa dengan lagu Girl generation yang sangat keras, aku takkan merasakan kepalaku pusing. Kau memang sialan!”

Baekhyun terkekeh kecil mendengar umpatan Eunji untuknya. Dia lantas, menghentikan langkahnya, lalu setelah itu dia membuka tasnya untuk mengambil sesuatu.

Baekhyun mengeluarkan sebuah syal berwarna merah, setelah itu dia mengalungkannya di leher Eunji. Dia juga mengeluarkan sarung tangan yang berwarna senada, lalu memakaikannya di kedua tangan Eunji.

“ Ummaku yang memberikannya untukmu, lihatlah aku juga punya sarung tangan yang sama”

Baekhyun tersenyum seraya memperlihatkan sarung tangan miliknya, namun Baekhyun tidak memakai sarung tangan tersebut, dia malah memasukannya kembali kedalam tasnya.

“Kaja”

Baekhyun menggenggam tangan Eunji, dan melanjutkan langkah mereka menuju gedung bioskop.

Film yang akan mereka tonton  mulai 15 menit lagi, jadi mereka memutuskan untuk hanya duduk dan tak pergi kemana-mana.

“Baekhyun-ah belikan aku popcorn” pinta Eunji sambil menatap Baekhyun menggunakan puppy eyesnya.

Baekhyun berdecak, karena Eunji selalu seperti itu. Baekhyun protes kenapa dia yang harus selalu membelikan Eunji makanan. Eunji berdalih bahwa ummanya Baekhyun memberi tahu nya, kalau dia selalu memberikan Baekhyun uang untuk mereka jalan-jalan.

Baekhyun berdecak sekali lagi karena ummanya selalu mengatakan semuanya pada Eunji.

Baekhyun berdiri, dan akan pergi membeli popcorn. Eunji terlihat senang saat itu karena sekali lagi dia menang melawan Baekhyun.

Eunji menatap Baekhyun yang saat ini tengah mengantri, namun tiba-tiba kedua matanya menyipit saat melihat Baekhyun yang tampaknya tengah menatap sesuatu.

Eunji melihat apa yang Baekhyun perhatikan. Baekhyun saat ini tengah menatap seorang perempuan yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangannya pada seorang laki-laki, Perempuan itu sangat cantik dengan dress berwarna putih dan sweater pink. Dia juga menguraikan rambutnya yang menambah kecantikannya.

Eunji menghela napasnya panjang, kemudian menyenderkan badannya di punggung kursi yang dia duduki. Setelah itu Eunji mengalihkan pandanganya kearah lain.

***

Setelah selesai menonton, Merekapun pergi ke pusat perbelanjaan seperti yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.

Mereka memasuki sebuah toko jaket dan mulai melihat-lihat jaket yang akan menarik perhatian mereka. Eunji hendak bertanya pendapat  Baekhyun tentang jaket yang dia pilh. Dan sekali lagi, Eunji melihat  Baekhyun yang tengah menatap seorang perempuan bersama seorang lelaki yang tengah memilih jaket bersama. Sang perempuan tersenyum lalu sang lelaki mengacak-ngacak rambut perempuan itu.

Eunji menyimpan jaket yang tengah dia pegang, kemudian pergi tanpa mengatakan apapun pada Baekhyun.

“Eunji-ya Eunji-ya”

Eunji merasa badannya sedang digoyang-goyangkan. Dia lantas menatap kearah Baekhyun yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan aneh.

‘Wae?” tanya Eunji dengan alis terangkat sebelah.

“Hya Kau bukannya memilih jaket, tapi malah melamun. Hya! apa kau sedang memikirkan hal yang jorok?”

Eunji memberikan death glare pada Baekhyun, dan hal itu membuat Baekhyun memeluk badannya sendiri  seakan dia tengah ketakutan dengan tatapan Eunji, lalu setelah itu dia pergi dari sana untuk memilih jaket yang lain.

Dan kini Eunji tersadar kalau kejadian dia pergi dari sana hanya terjadi dalam khayalannya saja dan hal itu membuat Eunji menghela napasnya berat.

Selesai membeli jaket dan saat mereka akan pulang, Baekhyun yang melihat toko accesoris langsung mengajak Eunji masuk untuk melihat-lihat. Eunji tadinya akan menolak, namun melihat wajah Baekhyun yang seakan sangat bahagia, akhirnya diapun menuruti keinginan Baekhyun.

Saat memasuki toko, Baekhyun langsung  menghampiri tempat jepitan rambut, dan kini wajahnya tampak serius melihat semua jepitan rambut tersebut. sedangkan Eunji sedari tadi hanya bisa memperhatikan Baekhyun yang benar-benar kelihatan dalam mood yang bagus saat itu.

Baekhyun kemudian mengambil sebuah jepitan rambut yang berbentuk pita warna merah. Baekhyun tersenyum pada Eunji dan langsung menanyakan pendapat Eunji tentang jepitan rambut tersebut.

“Hya kau mau membeli itu?” tanya Eunji

“Coba aku lihat.”

Baekhyun tak menjawab pertanyaan Eunji, dia malah mencoba menempelkan jepitan tersebut di rambut Eunji, yang membuat wajah Eunji menjadi sulit diartikan.

Eunji lantas menepis tangan Baekhyun.

“Ayo pergi, dan jangan membuang-buang waktu disini, kalau kau tak mau membelinya”

Eunji kemudian menarik tangan Baekhyun untuk pergi dari sana. Dan langsung disambut dengan wajah tidak senang dari Baekhyun.

***

Chorong memeluk seorang wanita yang tengah menangis saat ini. dia menepuk-nempuk badan wanita tersebut.

“Sudahlah ahjuma, maafkan ahjussi. Dia benar-benar menyesal sudah mengkhianati ahjuma. Mulai sekarang hidup bahagialah dengan Jungmin”

Mendengar ucapan Chorong wanita itu semakin keras menangis, karena dia teringat kembali pada almarhum suaminya.

Wanita yang tengah dipeluk Chorong saat ini adalah istri dari ahjussi hantu yang Chorong jumpai di apartemen Joon myun.

***

“Jadi bagaimana Jungminku? Apa dia sudah tumbuh dengan baik? apa dia tampan?”

Chorong menghela napasnya mendengar pertanyaan beruntun dari hantu ahjussi. Kemudian Chorong menjelaskan bahwa anak dan istrinya baik-baik saja. dia juga mengatakan bahwa Jungmin sangat lucu dan kelak jika dia besar dia akan jadi anak yang tampan.

Mendengar penuturan Chorong tentang keluarganya, membuat Hantu ahjussi semakin keras menangis. Sedangkan Chorong hanya terdiam dengan wajah datar yang seperti biasanya.

Cukup lama hantu ahjussi menangis, dan kali ini Choronglah yang kesal karena dia belum mendapatkan apa yang dia inginkan.

“Gadis berkepang, aku benar-benar berterima kasih padamu”

Chorong menyipitkan matanya lalu menghela napasnya lagi.

“Berterima kasihlah dengan password rumah ini”

Hantu ahjussi kemudian tersenyum, karena dia hampir melupakan Password rumah Joonmyun. Hantu ahjussi lantas memberi tahu Chorong password rumah Joonmyun pada Chorong.

‘Apa ahjussi yakin ini passwordnya?” tanya Chorong menyakinkan

Hantu ahjussi lalu menyakinkah Chorong dengan mengatakan bahwa bukan hanya password rumah Joonmyun saja yang dia tahu tapi semua rumah di gedung apartement tersebut dia tahu.

“Hei gadis berkepang kalau kau tak percaya kau bisa coba sendiri password itu, aku benar-benar memperhatikan saat pria tampan itu memasukan passwordnya”

“Tapi aku penasaran kenapa kau ingin password ini? sebelumnya aku belum pernah melihatmu. Kau siapa pria tampan itu?” tambah hantu ahjussi.

Chorong hanya terdiam mendengar penuturan serta pertanyaan hantu ahjussi.

“Dia. . .”

Ucap Chorong terputus dan mulai mengarahkan badan serta pandangannya ke arah pintu rumah Joonmyun. Kini Chorong menggerakkan tangan kanannya mendekati pintu, kemudian menempelkannya disana.

“Seseorang yang bisa membantuku keluar dari mimpi buruk”

Hantu ahjussi tidak mengerti apa yang Chorong katakan dan melihat karakter chorong dia juga tidak mau repot-repot menyuruh Chorong menjelaskannya.

***

Ditatapnya kini ruangan rumah Joonmyun yang benar-benar terlihat seperti kapal pecah itu. Sampah bekas snack berserakan di karpet depan televise, peralatan makan yang menumpuk di tempat cuci piring.

Belum lagi kamar Joon myun yang keadaannya tak jauh berbeda, dan membuat Chorong menghela napasnya berat.

“Kenapa dia hidup seperti ini?” ujar Chorong pelan.

“Aku rasa aku harus sedikit mebereskan ini semua sebelum dia pulang” tambahnya

Chorong meletakan tas miliknya, dan kini dia sudah bersiap membereskan kekacauan di apartemen Joon myun. Dia membereskan kamar Joonmyun, mencuci baju Joonmyun yang kotor, mencuci semua peralatan makan yang kotor dan menupuk di didapur, membuang sampah-sampah yang berserakan di dkarpet dan membersihkannya. Bukan itu saja, dia juga membuang bahan makanan yang sudah tidak layak makan di lemari es Joonmyun.

Saat mencuci baju, Chorong yang sedang memagang kemeja Joonmyun langsung tersenyum. Dia lantas mendekatkan kemeja itu kearah wajahnya. Dia menghirup bau Joon myun dari kemejanya, kemudian tersenyum.

“Ah, bahkan aroma orang itu membuat jantungku berdebar!” ujar Chorong sambil tersenyum malu.

Saat mencuci piring, Chorong berkhayal kalau Joonmyun ada disana dan tengah menatapnya dengan tatapan cinta. Dan sekali lagi Chorong tersipu malu karena itu. Dan dia sadar otaknya kini mulai dipenuhi oleh pria yang benar-benar belum dia kenal itu.

Kini apartemen Joonmyun sudah terlihat seperti tempat tinggal manusia tidak seperti tadi yang terlihat seperti tempat yang selesai terjadi perang disana. Jam kini menunjukan pukul 5 sore, Chorong langsung mengambil tasnya dan cepat-cepat pegi. Karena dia takut Joonmyun pulang dan kaget karena melihatnya didalam rumahnya. Bisa-bisa dia di giring ke kantor polisi, pikirnya.

Sementara dari tadi Chorong dirumah Joonmyun, sang pemilik rumah atau Joonmyun saat ini malah tengah duduk di café sambil membaca buku.

Dret!!

Saat ponsel miliknya berbunyi, Joonmyun langsung melihat  layar ponselnya dan saat itu juga dahinya mengkerut melihat nomor yang tertera di layar ponselnya. Joon myun merasa kesal, karena semenjak hari pertmana mereka bertemu, Chorong terus mengiriminya pesan dan meneleponnya, dan hal itu membuat Joon myun merasa tidak nyaman.

Joonmyun tak menjawab panggilan di ponselnya yang merupakan telepon dari Chorong. Namun tampaknya Chorong tak patah semangat karena ponsel Joon myun berbunyi kembali.

Merasa kesal, dengan apa yang dilakukan Chorong, Joonmyun pun langsung membuka batre ponselnya agar ponselnya mati. Setelah itu dia melanjutkan membaca buku kembali.

“Tampaknya suasana hatimu sedang tidak baik”

Joon myun menengadahkan wajahnya, dia tersenyum pada seorang wanita yang saat ini tengah berdiri didepannya.

Perempuan tersebut tak lain adalah Hara, Sanbae dari Joon myun di universitas. Joonmyun tersenyum pada Hara kemudian menanyakan dari mana Hara tahu Joon myun berada disana.

“Minho yang memberitahuku, kau tahu aku tadi mencarimu keperpustakaan tapi kau tidak ada” jawab Hara

“Oh mian, tadi seharian aku pulang ke rumah orang tuaku” ucap Joonmyun

***

Chorong ternyata saat ini masih belum pulang, karena dia kini tengah duduk di bangku taman dekat apartemen Joon myun.

Blushhh~

Hantu halmoni tiba-tiba saja muncul dipinggir Chorong, namun Chorong hanya terdiam seakan sudah terbiasa dengan hal tersebut.

“Kau ini gadis bodoh” ucap hantu halmoni

“Ne, aku memang bodoh, aku bodoh karena ingin hidup normal”

Kini tak ada suara apapun yang keluar dari mulut mereka berdua, dan yang terdengar hanya suara hembusan angin. Chorong lantas mengambil ponselnya dan mengirimi Joon myun pesan.

To : My Suho

Aku akan menunggumu di taman dekat apartemenmu. Jadi cepatlah pulang.

***

 

Malam itu Eunji tampak sibuk didalam ruangan pribadinya, dia tengah sibuk membuat sebuah meja. Namun, tiba-tiba saja Eunji menghentikan kegiatannya karena teringat pada Baekhyun saat tadi siang yang selalu menatap para wanita.

Ekspresi wajah Eunji berubah, namun dia langsung menggelengkan kepalanya sambil mengatakan aniya. Dan kini pandangannya dia arahkan pada kotak kecil yang terlihat seperti rubik.

“Jung Eunji hwaiting!” teriak Eunji keras mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Setelah itu dia kembali melanjutkan kembali kegiatannya dan berusaha untuk focus pada meja yang sedang dia buat.

Sementara itu di rumah Baekhyun, saat ini Baekhyun tengah duduk sambil menatap sebuah jepitan rambut yang terlihat seperti jepitan rambut yang dia lihat ketika memasuki toko accsesoris .

Ternyata, setelah sampai rumah Baekhyun langsung kembali ketoko accsesoris untuk membeli jepitan yang dia lihat.  Dan kini dia menatap jepitan rambut itu dengan ekspresi yang sulit diartikan.

“Kenapa dia mencari lelaki itu, bahkan mencari tahu alamat serta biodata lelaki itu?Siapa lelaki itu?”

Baekhyun menyenderkan badannya di punggung kursi sambil tampak berpikir keras. Beberapa detik kemudian Baekhyun mengerang seraya mengacak-ngacak rambutnya karena merasa pikirannya buntu dan dia tak tahu jawaban dari pertanyaan yang muncul . Dia lantas menyimpan jepitan rambut tersebut di laci meja dengan kasar.

Flash back

“Baekhyun-ah, Chanyeol-ah!!”

Merasa namanya dipanggil, Chanyeol dan Baekhyun segera menoleh dan melihat seorang lelaki yang memang sudah mereka kenal yang adalah sunbae mereka di SMA yang bernama Luhan.

“Aigoo senang bertemu kalian disini, apa kalian ingin membeli kado untuk pacar kalian?” tanya Luhan yang melihat Chanyeol serta Baekhyun yang tengah berada di tempat jepit rambut.

“Aku mengantar Chanyeol membeli untuk perempuannya” ucap Baekhyun sedikit berbisik yang langsung ditanggapi dengan senyuman malu Chanyeol.

Luhan terkekeh melihat kedua hoobaenya itu, dan tiba-tiba saja Luhan menggoda Baekhyun dengan  mengatakan apakah dia juga membeli sesuatu untuk Eunji saat itu.

Baekhyun menyenggol lengan Luhan seraya mengatakan bahwa dia dan Eunji adalah sahabat sejak kecil  dan orang-orang selalu salah sangka dengan hubungan mereka.

“Lalu untuk siapa jepitan rambut yang kau beli barusan?” celetuk Chanyeol.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan terkejut sampai tak bisa menjawab apapun. Sedangkan saat ini Chanyeol juga Luhan terkekeh karena mereka puas bisa melihat Baekhyun tak bisa berkata-kata.

“EO ya Baekhyun-ah ngomong-ngomong soal Eunji, kemarin dia menemuiku lalu menyuruhku menemukan profil seorang lelaki”

Baekhyun menyipitkan matanya, kemudian bertanya siapa yang Eunji cari. Dan kenapa Eunji bertanya pada Luhan. Luhan menjelaskan bahwa pria yang Eunji cari satu universitas dengannya.

Baekhyun ingin menanyakan tentang pria itu, tapi dia malu untuk bertanya pada Luhan. Jad dia mengurungkan niatnya itu.

Flashback end

***

Kembali kerumah  Eunji, dia kini tengah menghentikan kegiatannya dengan meja. Karena sekarang dia sedang duduk seraya menyender di dinding dengan earphone yang dipasang ditelinganya. Eunji menatap sebuah kotak yang berukuran kira-kira sebesar rubik dan digambar seperti rubik pula. Kotak itu sendiri adalah kotak yang Baekhyun ingin Eunji buatkan untuknya.

Eunji memutar-mutar kotak tersebut, dengan wajah datarnya seperti sedang memikirkan sesuatu.  Dia membuka bagian atas kotak tersebut, lalu menatap isi kotak yang tidak apa-apa didalamnya itu.

Eunji kemudian berdiri, dan  berniat pergi kerumah Baekhyun untuk memberikan kotak tersebut.

***

Udara malam itu benar-benar terasa sangat dingin, berkali-kali Chorong melihat jam di ponselnya dan kali ini jam menunjukan pukul 8 malam.

Chorong berdiri dari duduknya karena kakinya pegal, dia lantas menendang-nendang kerikil kecil ditanah.

“Hei Park Chorong ayo kita pulang” ajak Hantu halmoni.

Chorong menggelengkan kepalanya, kemudian mengatakan bahwa hari ini dia belum melihat wajah Joon myun, setelah melihat wajah joon myun baru dia akan pulang.

Sedangkan orang yangdia tunggu atau Joon myun saat ini sedang menyetir sambil terus teringat pada Chorong. Dia berpikir bahwa Chorong benar-benar  gadis gila, karena bagaimana mungkin ada gadis semacam Chorong didunia ini. dan ini pertama kalinya dia bertemu dengan gadis seperti chorong.

Saat sampai dirumahnya, Joonmyun langsung menyipitkan matanya karena melihat rumahnya yang terlihat berbeda dengan saat terakhir dia tinggalkan tadi pagi.

“Bukannya tadi pagi rumahku berantakan?” ujar Joon myun dengan wajah kebingungan.

Joon myun langsung teringat pada kata-kata Minho yang mengatakan bahwa Chorong adalah gadis aneh dan misterius, kemudian dia juga teringat kalau Chorong mengiriminya pesan mengatakan bahwa dia ada didekat rumah Joon myun.

“Ah maldo andwae” sangkal Joon myun

Dia kemudian duduk dikursi, dan mulai berpikir siapa yang sudah membersihkan rumahnya. Naun tiba-tiba,

Dret!

Ponsel Joon myun kembali berbunyi, dan itu dari Chorong. Joon myun hendak mengabaikannya, namun dia tiba-tiba berubah pikiran.

“Yoboseyo”

“Joon myun-ssi apa kau sudah pulang?”

“Nona Park Chorong, kenapa kau melakukan hal ini? aku sudah bilang jangan dekati  atau hubungi aku lagi”

“Bukankah sudah aku katakan kalau aku akan membuatmu menyukaiku!”

Joon myun tercengang karena tak menyangka bahwa Chorong benar-benar serius dengan kata-katanya.

“Aku ada ditaman dekat rumahmu, dan apa kau tahu, aku sudah berada disini dari tadi jam 5 sore”

“Tunggu aku, aku akan kesana!”

Plip~

Setelah teleponnya terputus, Joon myun segera bergegas menuju taman dekat apartemennya dengan perasaan sedikit kesal. dia benar-benar harus membuat Chorong tak menghubunginya lagi, itulah pikirannya sekarang.

Berbeda dengan Joon myun, saat ini Chorong tengah bahagia, dia kemudian mengambil cermin miliknya untuk melihat wajahnya.

Hantu halmoni yang ada disana hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan tak lama kemudian hantu halmoni hilang setelah menemani Chorong dari sore.

“Park Chorong-ssi”

Chorong tersenyum seraya menoleh pada orang yang memanggil namanya yang adalah orang yang sedang dia tunggu.

Joon myun kini sudah berada didepan Chorong, dan sekali lagi Chorong tak bisa mengalihkan pandangannya, dia terus menatap wajah lelaki didepannya itu.

Chorong melangkah mendekati Joonmyun, namun Joonmyun malah mundur dengan wajah yang terlihat takut pada chorong. Chorong tersenyum seraya terus memperhatikan wajah Joon myun yang membuat Joonmyun merasa risih.

“Nona Park Chorong, aku mohon jangan dekati aku lagi, aku tak ingin berkata kasar pada mu karena kau seorang gadis. Jadi aku mohon padamu untuk jangan menghubungiku lagi!”

Chorong tampak tak mendengarkan perkataan Joonmyun, dia hanya tetap terdiam sambil menatap wajah joonmyun. Merasa kesal perkataannya tak didengarkan, Joonmyunpun menghela napasnya kasar karena frustasi.

“Hya nona Park Choorng berhentilah menatapku karena aku merasa sangat risih dengan. . .”

Belum selesai joonmyun menyelesaikan perkataanya , namun dia harus dikejutkan oleh Chorong yang tiba-tiba memeluknya.

“Ah ini sangat nyaman, kau tahu aku sangat menyukai matamu, wajahmu dan senyummu bahkan aku menyukai aroma tubuhmu Joonmyun-ssi”

Joonmyun terdiam dengan mata melotot, namun kemudian dia berhasil mendapatkan kesadarnanya kembali. Dengan cepat dia melepaskan pelukan Chorong. Setelah itu tanpa mengatakan apapun, dia pergi dari sana, meninggalkan Chorong yang tengah tersenyum.

“Sampai ketemu lagi My Suho” teriak Choorng seraya melambaikan tangannya yang tak sedikitpun dihiraukan Joon myun, namun Chorong tetap saja tersenyum bahagia.

Sesampainya di rumah, Joonmyun langsung memegangi dadanya sendiri. Dia tampak masih shock akibat pelukan tiba-tiba Chorong.

“Ah kenapa aku mendengar lagu Good day IU ditelingaku saat gadis aneh itu memelukku?”

“Dan kenapa rasanya, seperti melihat ribuan bintang yang berkelip kelip, ah aku mulai gila” tambahnya.

“Suho? . . dan kenapa dia memanggilku my Suho? “ Joon myun terus berguman sendiri karena Choorng dan sesekali dia tersenyum karena itu.

***

“Eomonim!” Eunji masuk kerumah Baekhyun seraya berteriak.

“Ne chagiya!” sahut umma Baekhyun dari dalam rumahnya.

Saat ini Umma Baekhyun tengah berkutat dengan laptop miliknya, Eunji menghampiri umma Baekhyun dan melihat apa yang sednag beliau lakukan.

‘Aigoo eomonim, bukankah ini foto kami tadi siang sewaktu jalan-jalan? Kau membuntuti kami lagi?”

Umma Baekhyun tersenyum seraya mengangguk, dia mengatakan karena suaminya sedang dinas keluar kota maka dia bisa membuntuti Eunji dan Baekhyun. Eunji menggelengkan kepalanya karena lagi-lagi ummanya Baekhyun membuntuti mereka berdua pergi.

Umma Baekhyun kemudian menunjukan sebuah foto saat Baekhyun mengalungkan syal pada leher Eunji.

“Lihatlah kalian begitu manis” ucap Umma Baekhyun sambil menggoyang-goyangkan badannya.

Dia lantas, memegang tangan Eunji dan menatapnya lekat.

“Eunji-ya aku selalu ingin kau yang menjadi menantuku!”

Eunji tersenyum, karena memang Selama ini perkataan itu selalu dikatakan umma Baekhyun jadi dia seakan sudah terbiasa.

“Aigoo Eomonim tampaknya anda benar-benar  menyukaiku!” canda Eunji

Umma Baekhyun tampak tersnyum mendengar perkataan Eunji barusan, kemudian dia focus kembali pada layar Laptopnya.

“Bukankah pernikahan harus dilakukan oleh orang yang saling mencintai” ucap Eunji lagi

Dia kini teringat pada Baekhyun yang terus memperhatikan gadis-gadis. Dia juga sadar bahwa selamanya umma Baekhyun tidak bisa mengtakan hal itu karena mungkin saja Baekhyun menyukai seorang gadis.

“Apa kau dan anak itu tidak saling mencintai?”  celetuk umma Baekhyun.

Eunji terlihat kaget mendengar perkataan umma Baekhyun barusan. Eunji kemudian teringat tujuannya datang kesana, adalah untuk memberikan kotak yang Baekhyun minta yang dia simpan di saku bajunya. Dia lantas pamit pada umma Baekhyun untuk pergi kekamar Baekhyun.

Setelah sampai di depan kamar Baekhyun, Eunji melihat pintu kamar Baekhyun sedikit terbuka. Dengan smirk diwajahnya dia pun masuk, namun tak ada siapapun disana.

Begitu masuk Eunji langsung menuju meja, dia menaruh kotak yang dia bawa diatas meja tersebut kemudian pandangannya terarah pada foto dia dan Baekhyun yang diambil sewaktu mereka berlibur kepulau jeju bersama keluarga mereka tahun lalu.

Ekor mata Eunji kini tertuju pada laci meja yang seikit terbuka, kemudian dia membukanya. Kedua mata Eunji membelelak saat melihat jepitan rambut yang tadi siang dia lihat bersama Baekhyun.

“Kapan dia membeli ini?” guman Eunji.

“Hya kau ini selalu masuk tanpa permisi”

Tiba-tiba Baekhyun datang dan mengagetkan Eunji, dengan segera Eun ji menaruh jepitan rambut itu kedalam laci kemabli dan berpura-pura tak melihatnya.

Kedua mata Baekhyun menyipit saat melihat Eunji yang terlihat gugup, seperti seseorang yang sedang tertangkap basah mencuri.

Baekhyun mendekati Eunji, dan semakin menatapnya dengan tatapan curiga. Eunji yang gugup langsung bertanya kenapa Baekhyun menatapnya dengan tatapan seperti itu. kemudian dia bertanya apa karena Eunji cantik maka Baekhyun terus menatapnya.

Mendengar perkataan Eunji, Baekhyun tertawa keras lalu menatap Eunji dari atas sampai bawah. Dia menatap Eunji dengan pandangan meremehkan.

“Bagaimana aku menyukaimu, coba lihat dirimu” ucap Baekhyun

“Memangnya aku kenapa?” tanya Eunji.

Baekhyun kemudian menggelengkan kepalanya, dan menjelaskan penampilan Horor Eunji yang tengah mengenakan pakaian over all yang agak besar, rambut yang diikat dua dipinggir serta poni yang diikat. Belum lagi kaca mata atau yang lebih tepat disebut kaca muka yang sedang Eunji kenakan membuat Baekhyun semakin menggelengkan wajahnya seraya mengatakan bahwa Eunji bukan gadis normal.

Sebelah alis Eunji naik mendengar penuturan Baekhyun yang terdengar begitu menyebalkan. Eunji menghela napasnya kemudian dia bergerak mendekati Baekhyun dan menjambak rambut Baekhyun.

Baekhyun berteriak keras saat Eunji menjabak rambutnya, dia terus berteriak agar Eunji melepaskannya, namun Eunji bersikeras tak mau karena dia terlanjur kesal.

“HYA BYUN BAEKHYUN RASAKAN INI DASAR SIALAN!” pekik Eunji.

Sebuah ide kemudian mendapatkan sebuah ide di masa-masa sulitnya, dia kemudian mencengkam pinggang Eunji dan menggelitik Eunji.

Eunji yang merasa kegelian akhirnya melepaskan jambakannya di rambut Baekhyun, dan kini Eunji terduduk karena Baekhyun terus menggelitik pinggangnya.

‘Hahah rasakan ini, dasar monster, hahahah” Baekhyun tertawa keras begitu juga Eunji yang kegelian.

Karena Baekhyun terus menggelitikanya akhirnya Eunji meminta maaf pada Baekhyun dan mengaku dia kalah dan meminta Baekhyun mengehentikannya.

Eunji yang merasa tenaganya habis  akibat gelitikan Baekhyun, lalu membaringkan badannya dilantai dan mencoba menatap langit langit kamar. kemudian Baekhyunpun ikut berbaring di pinggir Eunji dan ikut menatap langit-langit kamarnya.

Melihat Eunji yang napasnya tersenggal-senggal, membuat pikiran jahil terlintas di otak Bakhyun. Kini Baekhyun mulai memiringkan badannya dan menahan pekalnya menggunakan sebelah tangannya.

“Hei Jung Eunji apa kau butuh napas buatan?” goda Baekhyun

Eunji pun kini memiringkan badannya juga, lalu menatap Baekhyun juga. Dia tersenyum walaupun lebih tepatnya menyeringai pada Baekhyun.

Eunji mencengkram krah baju Baekhyun, kemudian mendekatkan wajahnya yang membuat Baekhyun sedikit terkejut akan hal itu.

Wajah mereka kini sangat dekat, dan kecanggungan terlihat di wajah Baekhyun. Berbeda dengan wajah Eunji yang menunjukan wajah evil yang bahagia melihat ekspresi wajah Baekhyun yang menurutnya sangat menggelikan.

Eunji semakin mendekatkan wajahnya yang membuat Baekhyun membelalakan kedua matanya, dan

Bugh~

Eunji membenturkan dahinya pada dahi Baekhyun dan membuat Baekhyun berteriak karena kesakitan. Baekhyun langsung beranjak duduk sambil mengusap-ngusap dahinya yang terasa sangat sakit, sedangkan Eunji tengah tertawa puas Karena perbuatannya pada Baekhyun.

***

Matahari pagi menyinari kota Seoul, namun udara masih saja terasa begitu dingin disana. Chorong yang saat ini tengah berada didalam bis, kemudian mengambil ponselnya dan mengirimi Joon my pesan.

To : My Suho

Udara sangat dingin, pakailah jaket dan minumlah beberapa vitamin agar tidak sakit!

Dia menekan sent, kemudian tersenyum cerah, seraya mengalihkan pandangannya pada pemandangan diluar bis.

Disisi lain, dirumah Joon myun saat ini dia tengah duduk seraya memakan sarapannya. Mendengar ponselnya berbunyi membuat Joon myun mengambil ponselnya dan membaca pesan masuk.

Semula wajah Joon myun terlihat datar saat melihat pengirim pesan yang adalah Chorong, namun saat membaca pesan dari Chorong tiba-tiba saja ujung bibirnya terangkat.

Dia lantas menekan replay hendak membalas pesan Chorong.

To : sesaeng fan

Berhentilah mengirimiku pesan.

Joon myun tersenyum saat pesannya terkirim, kemudian dia melanjutkan sarapannya tapi beberapa detik kemudian dia menghentikannya lagi karena merasa aneh pada dirinya sendiri, karena kenapa dia harus tersenyum saat membaca pesan dari chorong.

“Aniya aniya, dia gadis gila aku harus menyingkirkannya” Gumannya sendiri

Tak beberapa lama kemudian ponselnya berbunyi kembali dan dengan mata sedikit mendelik dia pun melihat layar ponselnya, kemudian dengan wajah yang dibuat kesal ia lantas membaca pesan yang masuk yang masih dari Chorong.

From ; Sesaeng fan

Aku akan berpura-pura kau tak mengatakan hal barusan, dan berpura-pura kau mengatakan terima kasih seraya tersenyum padaku.

Sebuah senyuman kembali terukir dibibir Joonmyun setelah membaca pesan dari Chorong, dia tak menyangka kalau Chorong segigih itu. namun beberapa detik kemudian dia kembali merubah wajahnya menjadi datar seraya berdehem keras.

To: sesaeng fan

Aku akan mengganti nomorku.

Setelah Joonmyun mengirim pesan barusan, Joonmyun berguman bahwa inilah yang tepat karena dengan sedikit gertakan akan membuat seseroang menyerah.

Satu menit, dua menit bahkan sampai 5 menit tak kunjung datang balasan dari choorng yang membuat Joon myun mengehentikan sarapannya kembali kemudian sedikit mendelik pada ponselnya.

Kini tangannya hendak mengambil ponsel milknya, namun tangan satunya malah memukul pelan tangan yang hendak mengambil ponsel tersebut.

Dia lantas mengalihkan pandangannya pada makanannya kembali, dan melanjutkan makanannya.

Joon myun yang sudah selesai dengan sarapannya, kemudian beranjak dari meja makannya, dia saat ini tengah menyimpan mangkuk dan gelas bekas makannya di tempat cuci piring.

Dia hendak mencuci piring, bahkan sudah mengambil spon cuci piring. Tapi tiba-iba dia menoleh kearah meja makan yaitu tempat ponselanya  berada saat ini. namun tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya lagi.

“Berhentilah Kim Joon myun” gumanya kemudian melanjutkan mencuci piring.

Dret~

Ponsel Joon myun berbunyi dan dengan segera diapun melepaskan sarung tangan miliknya dan melihat siapa yang menghubunginya.

Sedikit perasaan senang yang entah dari mana munculnya perasaan itu saat melihat bahwa Choronglah yang menghubunginya. dengan segera Joon myun mengangkat panggilan di ponselnya. Dan dengan nada sedikit dibuat dingin kini Joon myun berbicara dengan Chorong.

“Aku ada di taman yang kemarin” ucap Chorong

Kedua mata Joon myun membelalak, karena tak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

Chorong pun meminta Joon myun untuk menemuinya sekarang, karena jika tidak dia akan menunggu dan kalau dia menunggu maka dia akan terlambat kesekolah. Maka dengan cepat Joon myun berlari menuju tempat chorong berada.

Dari kejauhan, Joon myun bisa melihat Chorong yang tengah duduk seraya menundukkan kepalanya dan menggayun-ayunkan kakinya. Diapun lantas menghentikan langkahnya kemudian sebuah senyuman terukir dibibir Joon myun saat ini.

“Dasar gadis gila, benar-benar membuat aku kesal” ujarnya namun bukan dengan nada kesal melainkan dengan sebuah senyuman.

Diapun kini melanjutkan langkahnya, namun kini dengan berjalan kaki tidak dengan berlari.

“Aigoo apa yang harus aku lakukan padamu? Kenapa kau terus menempel seperti ini padaku?”

Chorong menengadahkan wajahnya saat mendengar suara Joon myun, dia kemudian tersenyum kearah Joon myun yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan datar.

Tanpa aba-aba dan tanpa Joonmyun sangka, Chorong pun memeluk Joon myun dan sekali lagi hal itu membuat Joon myun terdiam.

“Aku tahu kau akan menghampiriku, gomawoyo gomawoyo”

Tak lama Chorong memeluk Joonmyun, dia melepas pelukannya seraya tersenyum kembali. Kemudian berkata bahwa selama ini tak ada hal yang membuat dia bisa selalu tersenyum, tapi kali ini Joon myun selalu membuat dia selalu ingin tersenyum.

Joon myun masih berkutat dengan pikirannya, karena dia masih belum tahu kenapa dia bisa tak menolak saat  Chorong  memeluknya barusan, dan kenapa dia sepertinya percaya dengan perkataan Chorong meskipun dia tak mengenal Chorong.

“karena aku sudah melihatmu, jadi aku akan pergi karena kalau tidak aku akan terlambat sekolah”

“EO” hanya itu tanggapan Joon myun.

Chorong kemudian pergi dari sana, dengan senyum yang selalu terlukis di wajahnya, sementara itu saat Chorong pergi tiba-tiba saja Joon myun mengangkat sebelah tangannya seperti akan melambaikan tangannya pada Chorong, namun seketika itu juga ia sadar, dan langsung mengusap kepalanya sendiri menggunkan tangannya yang tadinya akan dia gunakan untuk memberikan lambaian pada Chorong.

***

 Eunji dan Chorong tampak sedang duduk bersama dikantin saat ini, dan Eunji dengan baik sedang mendengarkan penuturan Chorong tentang Chorong dan apa yang Chorong lakukan kemarin saat dia membersihkan rumah Joon myun.

Eunji meledek Chorong bahwa Chorong terlihat seperti sesaeng fan, dan mungkin itu bisa membuat Joon myun takut.

Seketika itu juga wajah Chorong berubah menjadi kesal pada Eunji yang meledeknya, Chorong lantas menjejelkan roti yang sedang dia makan ke mulut Eunji yang malah membuat Eunji tertawa.

Dret~

Ponsel Eunji berbunyi, dan saat dia lihat ternyata itu pesan dari baekhyun yang menyuruhnya untuk segera datang keruang music, karena da hal yang ingin Baekhyun tanyakan padanya.

Eunjipun segera pamit pada Chorong dan mengatakan bahwa dia akan menemui baekhyun.

Eunji beerlari karena dia penasaran dengan apa yang akan Baekhyun tanyakan, dan kini terlintas dikepalanya bahwa baekhyun akan memberikannya jepitan rambut yang kemarin dia lihat.

Bug~

Tiba-tiba saja Eunji menabrak seseorang, dan ternyata itu adalah sulli. Akibat tabrakan tersebut, barang yang sedang Sulli pegangpun jatuh.

Dengan Cepat Eunji membantu sulli untuk mengambil barangnya yang jatuh karenanya, namun kedua matanya membelalak saat melihat kotak yang dia berikan pada baekhyun ada pada sulli.

“Aigoo Sanbae kenapa kau berlari seperti itu?” keluh sulli

Namun tak ada satu katapun yang terucap dari Eunji, karena dia tengah menatap Kotak yang saat ini tengah dia pegang.

Eunji kemudian menatap Sulli dengan tatapan yang seperti ingin mendapat penjelasan tentang kotak tersebut. Namun belum beres dengan kotak yang ada ditangannya, kini kedua mata eunji terarah pada jepitan rambut yang tengah sulli kenakan.

Jepitan rambut itu sama percis dengan jepitan rambut yang dia lihat di laci meja belajar Baekhyun.

“Sulli-ya dari mana kau dapatkan kotak dan jepitan itu?” tanya Eunji

Sulli tampak bingung dengan hal yang Eunji tanyakan, dan dia juga bingung kenapa Eunji bisa tahu kalau kotak dan jepitan itu pemberian seseorang.

“Eo tadi pagi ada seorang Sanbae yang memberikannya padaku sambil mengungkapkan cintanya, bukankah itu sangat romantic?” ucap Sulli

Setelah mendengar perkataan sulli, raut wajah Eunji langsung berubah karena terkejut. Yang mambuat sulli langsung menyipitkan matanya karena bingung dengan ekspresi wajah Eunji.

Kini tanpa berkata apapun, Eunji langsung menyerahkan kotak tersebut pada Sulli, kemudian dia pun segera pergi.

“Kenapa dia ?” bingung sulli

Chorong yang sedari tadi melihat eunji dan Sulli kemudian berlari untuk mengejar Eunji yang sepertinya menuju kelasnya.

Saat sampai dikelas Eunji, Chorong kemudian menghampiri Eunji yang sudah duduk seraya menempelkannya pipinya di meja.

Chorong lentas duduk di kursi pinggir Eunji dan ikut menempelkan pipinya dimeja dengan arah bertatapan dengan Eunji. Chorong menatap kedua mata Eunji, dan tak beberapa lama dia pun menggenggam tangan Eunji.

Kini mereka berdua hanya tediam seperti itu seraya menunggu bel istirahat berakhir.

 

To Be continue

Ah kayanya part 4 ini panjang banget yah???  dan di ending part 4ini saya mau kasih lagu miracle in desember.ck ck ck ck ck ck

Oh ya kemarin ada yang nanya, kenapa Suho udah kuliah, sedangkan Chorong masih SMA. Dan buat jawabannya bakal ada ko entar^^

dan mian kalau masih banyak typo, harap maklum. XD pokoknya makasih buat semua reader *muachhh XOXO

Penulis:

kpop jjang!!!!!

158 tanggapan untuk “What should I do with this girl? [Chapter 4]

  1. Apa baekhyun yg ngasih and nembak sulli?
    Pasti eunji sakit banget tuh… 😦
    Cie… Joonmyun mulai suka ama chorong…
    Next! Keep writing!!!

Tinggalkan Balasan ke callystaberyl Batalkan balasan