Diposkan pada Fanfiction

A Tragedy

ff A Tragedy

A Tragedy : First Chapter

taexo /sad, tragedy, accident, brothership, etc / G / Two-shoot

Exo member, and find other

‘Kalian tetap sahabat kami sampai kapanpun dan apapun yang terjadi. Terimakasih”

DON’T PLAGIAT! DON’T BASH! THIS FF IS REAL MINE! RCL PLEASE 🙂

Exo member belong to their parents, I just borrow them for a while. It’s just an fiction, we’re not want this became a reality. Have Enjoy 🙂

Malam itu, setelah menyelesaikan jadwal terakhir, kami pulang menuju asrama. Kami ber-11 menaiki van yang disopiri oleh manager. Tim K ada di mobil kedua sedangkan tim M ada di mobil pertama. Jalan hari itu berkabut, sepi, bersalju, dan licin.

Manager membawa mobil dengan perlahan dan hati-hati, kami hanya bisa menikmati perjalanan pulang. Ada yang tertidur, mendengarkan lagu, membaca komik atau memperhatikan jalan.

Di van pertama Luhan yang duduk didepan, sedangkan di van kedua Kyungsoo yang duduk didepan. Semuanya baik-baik saja hingga…

“Tak apa kalau kau tak bisa menceritakannya, aku mengerti kondisimu.” Ucap sang kepala polisi itu setelah melihat ada yang tergenang di pelupuk mata seorang pria dihadapannya, Joonmyeon namanya.

“Sudah lama sekali setelah kejadian itu, tapi terasa seperti baru kemarin. Rasa penyesalan, tangis, dan teriakan itu semuanya masih tergambar jelas diingatan kami.” Joonmyeon menghela napasnya yang terasa sangat berat.

“Aku paham, tapi kalian harus merelakannya. Kejadian itu bukanlah salah kalian, takdir yang menentukan semuanya.” Sang kepala polisi berusaha menenangkan.

Mendengar perkataan kepala pollisi tersebut ia sadar, benar yang ia katakan. Kami harus merelakannya, mereka mungkin sedih jika kami terus meratapi kejadian itu. Setelah meyakinkan diri dan berkata terimakasih atas nasihatnya, ia pergi.

Di asrama yang sekarang terasa sepi, ia memandangi foto. Foto yang dimana objeknya adalah mereka ber-11, membutnya terbawa dalam ingatan kelabu itu. Diruang tengah ia duduk, bayangan saat mereka bercanda, berkelahi, tertawa, bergembira, dan menangis bersama seakan timbul dengan random dan muncul seperti hologram membutnya merasakan sesak yang luar biasa. Tapi ia berusaha menahan, menahan agar air mata itu tidak jatuh. Dengan wajah merah dan nafas tersengal-sengal, ia menahan emosinya agar tidak meluap.

Berjalan dengan terseok-seok menuju kamarnya dan merebahkan diri diranjangnya. Kamar yang sekarang terasa benar-benar hampa, sosoknya seakan masih ada disisinya tapi tak pernah bisa ia sentuh.

Tok…tok…tok…

“Han apa boleh aku masuk?”

“Tentu” balasnya yang dipanggil dengan sebutan Han

“Kau siap untuk besok?” Tanya pemuda tersebut

“Aku tetap akan menghormatinya, Baekhyun. Walau aku tidak siap aku akan tetap datang” sahut Han, atau panggil saja Luhan.

“Kalau begitu tidurlah, kita akan menghabiskan banyak tenaga esok” nasihatnya sembari tersenyum ramah dan beranjak keluar dari kamar tersebut.

Di depan pintu dengan tangannya yang masih memegang kenop pintu tersebut, ia menangis dalam diam. Apa yang dirasakan Luhan juga dapat ia rasakan, semuanya terasa pedih. Namun semua telah terjadi, waktu tak pernah bisa mereka putar ulang untuk memperbaiki semuanya.

Keesokan paginya,

“Kalian siap?” Tanya Chanyeol

“Iya, mungkin” jawab Kai seadanya

“Kuatkan diri kalian, jangan terlihat lemah dihadapan mereka” nasihat Joonmyeon

Dipagi buta itu mereka pergi dengan mengendarai mobil. Semuanya diam, tak ada yang berani membuka percakapan selama diperjalanan, terlihat seakan enggan untuk berbicara satu kata saja.

Sesampainya mereka turun, mengambil napas dengan susah payah dan membuangnya dengan kasar seolah itu adalah cara untuk menguatkan diri mereka sendiri. Mereka berjalan beriringan di jalan yang sama seperti saat itu, yang membedakan hanyalah suasana dan keadaan.

Mereka mengingatnya. Kyungsoo berhenti, dan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru lagi-lagi hologram itu muncul dan menggambarkan kejadian dulu. Lagu itu, jepretan kamera, cahaya flash, hujan rintik, dan jas mereka yang basah. Semuanya terjadi dijalan ini, jalan yang sama yang mereka lewati saat ini. Jalan menuju satu tujuan.

Diujung sana, ada 3 orang yang menanti mereka. Mereka yang dahulu ber-11 saat ini hanya ber-8. Yang dahulu sangat ceria saat ini hanya ada duka yang mendalam. Tak peduli mereka bertengkar habis-habisan tapi setelah itu kembal saling merangkul bahu dan kembali dengan senyum cerah itu, tapi tidak saat ini.

Di jalan dengan satu tujuan itu, dengan hujan rintik itu, ada sesuatu yang mereka sembunyikan sesuatu yang tersamarkan. Berjalan menurun dengan langkah lemah, kata kuat yang sebelumnya mereka bangun selama perjalanan roboh seketika. Mereka jatuh, kekuatan yang dibangun itu jatuh.

Dan sesampainya ditujuan itu, sampai dimana ditempat ketiga orang itu menunggu kedatangan mereka. Mereka telah sampai lalu tersenyum hambar.

“Apa kabar, kawan?”

Heol~ Annyeong I’m comeback from along time hiatus and bring a new ff. Menurut kalian bagaimana? Jelek kah? Feelnya gk dapet kah? Kasih komen ya untuk kuperbaiki feelnya di chapter yang terakhir jika tidak menyentuh dichap ini. Terimakasih sekali kalian sudah mau meluangkan waktu membaca ff ku ini, mohon maaf jika masih ada kekurangan (namanya juga manusia bumi). Jika kalian bingung di chap ini, di chap yang selanjutnya bakal diceritain semuanya. Jadi chap yang selanjutnya bakal panjang (mungkin), dan akan di publish kembali minggu depan. Komen and like ya J

Bow~ See you.

Penulis:

an author

10 tanggapan untuk “A Tragedy

  1. kecelakaan kah mereka? 3 orang meninggal?? aku masih rada bingung sama FF ini.author bikin penasaran nih

    btw,aku reader baru.ini udah ada lanjutannya belum?

  2. thor aku sedih bacanya..penasaran tiga orang itu siapa aja???????? sebenarnya tragedi apa sih??kynya bakalan sedih bgt nih…..ahhhh blum apa”aja udah sakit :(:(
    lnjut thor…

  3. 3 orang pasti meninggal ya? Kecelakaan? Bingung yang 3 orang itu siapa? Aku kira Luhan juga termasuk dalam 3 orang itu. Apakah D.O?

Tinggalkan Balasan ke taexo Batalkan balasan