Diposkan pada charismagirl, Fanfiction

[Minri’s Diary 14] – Sleep With Me

image

[Minri’s Diary 14] – Sleep With Me

Author : Charismagirl

Cast :

Byun Baekhyun

Park Minri

Rating : PG-13

Length : Drabble / Series

Genre : Romance, friendship,

Baekhyun mengajakku tidur bersama di rumahnya. Astaga! Ada apa ini?

Jam menunjukkan pukul tujuh malam saat aku baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Aku melakukan peregangan ringan lantas mengeringkan rambut. Belum saatnya untuk tidur tapi entah mengapa mataku sudah mengantuk.

Tubuh yang segar setelah mandi, wangi sabun dan … kasur yang seolah menggodaku untuk segera menidurinya. Aku menguap beberapa kali. Aku cukup sibuk di kampus hari ini. Mulai dari masuk kuliah pagi sampai siang, menyelesaikan makalah di perpustakaan serta mengumpulkan tugas teman-teman. Aku tidak akan menyentuh makan siang kalau saja Baekhyun tidak memaksaku untuk makan burger yang dibawakannya. Burger khusus yang hanya berisi sedikit sayur. Baekhyun tahu apa yang tidak aku sukai.

Siang itu dia mengirimiku pesan teks, menanyakan apakah aku sudah makan atau belum. Aku membalas pesannya sepuluh menit kemudian dengan satu kata saja. Dan dari mana dia mendapat kekuatan teleportasi karena lima detik kemudian dia berada di hadapanku, membuatku kaget dan hampir saja meneriakinya hantu. Untung saja aku ingat dengan keberadaanku. Aku tidak ingin diusir secara memalukan dari perpustakaan.

Baekhyun mengerucutkan bibirnya lucu. Mana ada hantu berwajah super imut begitu. Berterimakasihlah pada Baekhyun karena berkat dia, aku tidak melewatkan makan siang. Nah, sekarang Baekhyun tidak melihatku dan tidak tahu apa yang aku lakukan—dia bukan cenayang—aku mau langsung tidur saja. Lagipula aku tidak begitu lapar.

Aku menghempaskan tubuh ke kasur, lantas memeluk guling dengan erat. Enaknya… aku langsung membayangkan diriku di atas awan, terbang melewati angin yang berhembus, menyapa burung-burung—

“Minri….”

—lalu suara Baekhyun membuatku tiba-tiba terjatuh.

HAH? BAEKHYUN?

Aku membuka mataku. Ku pikir aku sedang berhalusinasi. Biasanya orang terlalu lelah bisa berhalusinasi sendiri. Lalu suara itu terdengar lagi. Aku berjalan pelan ke arah pintu lalu membukanya dengan lemas. Aku lelah, sungguh, kalau memang ini Baekhyun, aku tidak punya tenaga untuk mengomelinya. Izinkan aku memeluknya saja kalau begitu. Hehe.

“Minri!” Baekhyun bersorak saat aku berhasil membuka pintu. Kunci kamarku agak macet dan aku tidak pernah memperhatikan hal ini. Lihatlah senyumnya secerah rembulan.

“Ada apa kemari?” tanyaku.

“Tidak ada apa-apa.” Jawabnya masih tersenyum.

Oh oke, aku mau tidur lagi. Aku berbalik lalu berjalan ke kasur. Lututku terantuk tepi ranjang membuatku terjatuh secara dramatis di atas kasurku. Lanjut tidur saja.

“Minri… Ayo kita tidur bersama.”

“Ayo… sini…,” jawabku lemas. Kurasakan kasurku berderit. Lalu aku membuka mataku sedikit, kulihat wajah Baekhyun yang tampan sedang tersenyum. Mimpiku indah sekali.

“Padahal aku ingin mengajak Minri tidur di rumahku.” Baekhyun menyingkirkan helaian rambut yang mengenai wajahku. Sentuhan tangannya terasa nyata. Wangi tubuhnya juga.

“Disini saja….”

Tik, tok, tik, tok…

“KYAAAA!! APA YANG KAU LAKUKAN DI KASURKUUU!! EOMMAAA TOLOOONG!” Aku seketika duduk dan menarik selimut sampai dada. Baekhyun hanya mengerjap sambil memeluk boneka beruangku yang besar.

Suara ibuku terdengar dari jauh. “ADA APA PARK MINRI? KENAPA BERTERIAK MALAM-MALAM BEGINI?”

Aku mengusap wajahku dan mengucek-ngucek mata. Aku menguap lebar, lalu menatap Baekhyun tajam. Lima detik kemudian, aku mulai memahami situasi.

“Minri bilang aku boleh tidur disini.”

Aku kan mengucapkannya setengah sadar. Dasar Baekhyun. “Yang benar saja, kita belum menikah. Mana boleh tidur bersama. Lagipula, memangnya kau sudah mendapat izin ibuku untuk masuk kamar ini? Seenaknya saja.”

“Eomoni mengizinkanku mengajakmu tidur di rumahku.”

“Hah? Tunggu, APA?!!”

Aku segera beranjak dari kasur, lantas menarik tangan Baekhyun, membawanya ke hadapan ibuku yang lagi asyik menonton drama keluarga. Rasa kantukku menghilang entah kemana.

“Eomma, apa benar Eomma memberi izin pada Baekhyun untuk mengajakku tidur di rumahnya?”

“Eum.” Ibuku tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari layar TV.

“Eomma, aku seriuuuus.”

“Minri-ya, eomma juga serius.” Akhirnya ibuku mematikan televisi dan memandangi kami berdua. Dan tangan kami yang masih bertautan. Ups. Aku segera melepaskannya. “Apa Minri tahu kenapa Baekhyun mengajak Minri tidur di rumahnya?”

Aku menggeleng pelan. Benar juga, aku belum menanyakan alasannya.

“Tuan dan Nyonya Byun sedang keluar kota mengunjungi orang tua Tuan Byun yang sedang sakit. Jadi Baekhyun sendirian di rumah.”

“Tapi kan dia laki-laki, dia bisa minta temani teman laki-lakinya juga, misalnya Jongin, Sehun… siapa lagi teman-temanmu Baekhyun?”

“Chanyeol, Kyungsoo…” ucapnya sambil menghitung dengan jari. Dan menggumamkan nama-nama yang lain.

“Bagaimana kalau Baekhyun melakukan macam-macam padaku?” Aku kan anak perempuan dan tubuhku cukup menggoda. Ugh, maaf aku bohong. Tubuhku sama sekali tidak menarik. Tapi aku anak perempuan!

Ibuku menatap Baekhyun sembari tersenyum lembut. Ibuku percaya Baekhyun masih polos dan tidak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh padaku. Ibuku mengenal Baekhyun sudah bertahun-tahun.

“Baekhyun sudah berjanji pada Eomma untuk menjagamu, karena janjinya itu yang membuat Eomma merestui kalian sampai nanti.”

“Maksud Eomma, sampai menikah?” aku menelan ludah saat mengucapkannya. Sepertinya obrolan ini sudah terlalu jauh.

Ibuku mengangguk. “Lagi pula Minri, Baekhyun hanya mengajak tidur di rumahnya. Bukan satu kasur atau melakukan yang tidak-tidak. Pikiranmu sudah sampai dimana eoh?”

Eomma >,< aku tidak memikirkan yang aneh-aneh tau.

“Baiklah kalau begitu, tunggu sebentar aku mengambil jaketku.”

Besok hari libur, kalau aku di rumah Baekhyun sepertinya aku bisa tidur lebih lama. Terbebas dari tugas menyiram bunga di pagi hari. Eomma, gomawo!

***

Aku berjalan beriringan menuju rumah Baekhyun. Langit malam terlihat cerah dengan bintang yang berkelip. Baekhyun menggenggam satu tanganku mengalirkan kehangatan yang membuatku merasa nyaman. Dia juga bersenandung riang. Suaranya indah. Tidur satu atap dengan anak ini, kurasa tidak akan berbahaya. Aku bisa saja memukulnya kalau dia macam-macam.

“Minri sudah makan, belum?” Tanya Baekhyun sembari menoleh padaku.

Kruuuk… kruukk..

Hey perut yang ditanya itu aku, bukan kau! Ish!

“Minri menjadi galak kalau lapar begitu.”

“Siapa bilang aku lapar? Aku mengantuk Baekhyun, oh ayolah, kenapa rumahmu terasa lebih jauh?”

“Aku mengambil jalan yang lebih jauh. Hehe.” Dan dia menyengir. “Ayo makan ramyon di rumahku!” Baekhyun menarik tanganku hingga tubuhku terbawa mengikutinya. Tak lama kemudian kami tiba di rumahnya.

Baekhyun masuk lebih dulu sementara aku menyusul di belakang. Aku duduk di ruang keluarga dengan kaki bersila. Suara keributan dari dapur membuat dahiku mengernyit.

“Aw panas!!”

“BAAEKK… APA YANG KAU LAKUKAN?” tanyaku dari ruang tengah. Dengan rasa penasaran aku menyusulnya ke dapur karena Baekhyun tidak kunjung menjawab.

“Bumbunya dulu atau air panas? Berapa lama aku harus merendamnya?” Baekhyun bicara sendiri sembari mondar mandir di depan kompor beserta dua cup ramyon yang sudah di buka.

“Sini aku bantu,” ucapku lantas merebut dua cup ramyon dari tangannya.

“Jangan! Tangan Minri pernah sakit karena air panas. Aku saja.”

“Dan membiarkanmu mengalami hal yang sama? Tidak.” Tenang saja Baekhyun, aku berpengalaman dalam hal membuat ramyon.

“Bumbu atau air panas lebih dulu sama saja,” ucapku.

“Begitu…” Baekhyun mengangguk-angguk mengerti. Lalu dia membuka kulkas dan mengeluarkan dua botol besar air mineral. “Minri bawa ramyonnya ya? Kita makan di ruang tengah saja sambil menonton TV, pasti seru!”

Aku mengangguk setuju. Baekhyun sudah menyalakan TV saat aku tiba di ruang tengah dengan kedua tangan memegang ramyon panas, lalu aku meletakkannya di meja.

“Memangnya ada acara TV yang bagus malam begini?”

“Ini kan belum terlalu larut, Minri-ya.”

“Sepertinya sudah matang.” Aku membuka salah satu mangkuk dan menghirup aroma makanan itu. Lalu perutku berbunyi lagi membuat Baekhyun tertawa. Alih-alih merasa malu, aku malah ikut tertawa. Tawa Baekhyun memang menular.

“Selamat makaaaan!”

Kami mengobrol ringan seputar perkuliahan dan kegiatan kampus. Jarang bertemu membuatku merasa momen ini begitu berharga. Obrolan panjang kami berakhir saat aku sadar ramyonku sudah habis. Aku kenyang.

“Terimakasih makanannya…”

Setelah membereskan sampah makanan. Kami kembali duduk, Baekhyun menepuk pelan tempat di sampingnya.

“Minri, duduk disini…”

Aku menurut lalu duduk di sampingnya. Sepuluh menit berlalu. Acara TV tampak membosankan. Beberapa kali aku menguap hingga aku tidak sadar bahwa aku tertidur di bahu Baekhyun.

***

Baekhyun menoleh ke sampingnya saat merasakan bahunya seperti ditimpa sesuatu. Baekhyun tersenyum tipis melihat Minri yang tidur di bahunya. Baekhyun mengusap pipi gadis itu, membuatnya bergerak dan hampir menjatuhkan kepalanya. Tapi Baekhyun dengan sigap menahan kepala gadis itu.

“Minri cantik sekali….”

Cukup lama memandangi gadis itu akhirnya Baekhyun juga ikut mengantuk. Setelah mengalami dilemma untuk membangunkan Minri atau menggendongnya saja, Baekhyun memilih opsi kedua. Baekhyun bisa membuktikan kalau dirinya lelaki sejati, lelaki yang kuat untuk menggendong gadisnya sendiri.

Dengan perjuangan yang cukup besar akhirnya Baekhyun berhasil menggendong Minri di punggungnya. Baekhyun berjalan pelan menuju kamarnya. Sampai di kamar, Baekhyun meletakkan gadis itu di kasur. Minri langsung berbalik ke arah yang berlawanan dan memeluk guling Baekhyun.

“Sebenarnya aku bisa saja tidur sendiri. Tapi aku ingin Minri lebih dekat. Melewati akhir pekan bersama Minri pasti menyenangkan,” ucap Baekhyun.

Baekhyun menghampiri gadis itu lalu mencium keningnya, pelan sekali. Lalu Minri membuka matanya setengah. Baekhyun cukup panik. Takut kalau tiba-tiba gadis itu berteriak lagi. Tapi untungnya tidak.

“Selamat malam, Baekhyun.” Ucapnya dengan suara serak lalu kembali memejamkan mata dan tersenyum.

“Selamat malam, Minri. Aku senang bisa melihatmu sebelum aku tidur.” Baekhyun mengambil bantal yang ada di kasurnya—yang tidak sedang dipakai Minri serta mengambil selimut tebal dari dalam lemari. Terakhir, Baekhyun menyalakan lampu tidur, dan mematikan lampu utama dalam kamarnya.

“Mimpi indah, Minriku.”

©Charismagirl, 2016

Hayo Baekhyun tidur dimana tuh? 😅

HAAAAII HALOO MASIH INGAT AKU NGGAAAAK?? AKU UDAH LULUS, UDAH WISUDA LHO *PLAK*

Ask : Udah kerja kak?

Ans : Alhamdulillah, walaupun guru honorer, seengaknya pagi-pagi nggak ngelamun drpd kesambet.

Ask : Mapel apa kak?

Ans : Kimia/IPA

Ask : Gajian dong tiap bulan?

Ans : HAHAHA… ha ha ha *miris*

(Udah ah curhatnya kepanjangan-_-)

Udah jadi bu guru (kadang dipanggil kakak, kadang dipanggil ibu, suka suka muridnya aja dah /lol)

 

Last, terimakasih sudah membaca!! Sampai jumpa di ff selanjutnya ^^/

Ps: uchii! Makasih banget lho info wordpressnya. Masa aku kudet gak tau ada aplikasi wp d playstore. Wkwk

Penulis:

Being fangirl is not easy as looks, so respect each other is better. EXO-Love. Byun Baekhyun❤

61 tanggapan untuk “[Minri’s Diary 14] – Sleep With Me

  1. selama aku baca fanfic kamu dari awal semua ceritannya keren banget suka banget ama couple baekhyun dan minri…aku jadi baper banget kalo baca fanfic…so sweet

  2. udah lama ngga buka wp ini udah lama juga gabaca ff gara gara kuliah -_- paling seneng banget kalo baca ff bikinan author charismagirl ceritanya srek aja gitu apalagi castnya baekhyun udahlah cocok bgt pas kaya makan sayur asem pake sambel sama ikan asin hehehe aku tunggu karyanya yang lain, nice ff

  3. kak aku reader baru disini, aku sukaa banget ff buatan kk,, keren semua >< apalagi castnya biasku Baekhyun .. >< ngebayangin punya NC kek Baekhyun serasa berwarna/? kali ya 😀 ff kk ddaebak (y)

  4. Sebenernya kangen banget sama ff ini sumpah, kangen Baekhyun-Minri couple :’) Dan baru kali ini bisa komentar disini huehue maapkeun ya? Btw, cepet di lanjut ya thor ndak kuat aku hehehe

Tinggalkan Balasan ke Rara Exo L Batalkan balasan